Pahat bubut merupakan suatu alat potong utama yang biasa digunakan pada proses pembubutan. Jenis pahat bubut itu bermacam-macam tergantung dari fungsinya.
Hal ini berarti bahwa 1 macam bentuk pahat bubut prinsipnya tidak boleh dipakai untuk berbagai macam pengerjaan.
Berikut ini kami jelaskan macam-macam pahat bubut menurut berbagai sisi beserta gambarnya.
Daftar Isi
Geometri Pahat Bubut
Ada beberapa istilah geometris pada pahat bubut, antara lain :
- sudut potong samping (side cutting edge angle)
- sudut potong depan (front cutting edge angle)
- sudut tatal (rake angle)
- sudut bebas sisi (side clearance angle)
- sudut bebas depan (front clearance angle)
Besarnya sudut potong dan sudut-sudut kebebasan pahat tergantung dari jenis bahan/material benda kerja. Karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil pembubutan dan performa pahat.
Pelajari juga Alat Potong Mesin Bubut
11 Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya
1. Pahat bubut rata kanan
Pahat rata kanan digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata, arah pemakanannya dari kanan ke kiri. Besar sudut puncaknya 80°.
Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya relatif tidak banyak berubah.
2. Pahat bubut rata kiri
Pahat rata kiri digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata, arah pemakanannya dari kiri ke kanan. Besar sudut puncaknya 80°.
Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya relatif tidak banyak berubah. Pahat ini cocok untuk melakukan facing untuk permukaan di sebelah kiri.
2. Pahat muka
hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar sudut puncaknya yaitu 55°. Digunakan untuk membubut permukaan ujung benda kerja hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh senter atau tidak.
Pemakanannya di mulai dari bagian tengah (titik senter) ke arah sisi pekerjaan. Jadi gerakannya mundur. Putaran benda kerja harus benar.
Jika putaran salah akan menyebabkan benda kerja tidak terpotong dan memberi beban berlebih pada pahat sehingga patah.
3. Pahat potong
digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pemotongan dapat dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter (jika benda kerja panjang) atau tidak ditahan senter (jika benda kerja pendek).
Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai putus untuk menghindari meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.
4. Pahat ulir
digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk membuat ulir kiri, ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain.
Sudut pahatnya juga berbeda sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Contoh ulir metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut 55°
5. Pahat alur
digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Biasanya digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir benda kerja. Bentuknya hampir sama dengan pahat alur.
6. Pahat bentuk
ialah pahat yang mata pemotongannya berbentuk sedemikian rupa sehingga hasil pemotongannya akan berbentuk sesuai dengan bentuk mata potongnya.
Pada umumnya pahat ini memiliki sudut-sudut bebas sehingga dapat bergerak ke kiri atau ke kanan serta maju tegak lurus.
Dengan pahat ini kita bisa menghasilkan bentuk yang sama untuk beberapa pekerjaan.
7. Pahat chamfer
digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam. Tujuannya untuk memudahkan benda kerja dalam perakitannya.
Sebenarnya semua bagian yang tajam sebaiknya di chamfer, walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya.
Chamfer yang tidak ada pada gambar kerja cukup yang kecil saja. Ambil kira-kira 0,2 mm x 45°.
8. Pahat Bubut Rata Dalam
Pahat bubut rata dalam, digunakan untuk membubut lubang atau bagian dalam benda kerja. Biasanya digunakan untuk memperbesar diameter lubang.
9. Pahat Bubut Facing Dalam
Seperti namanya, pahat bubut ini digunakan untuk meratakan bagian muka atau facing yang ada di dalam lubang.
10. Pahat Alur Dalam
Pahat bubut yang digunakan khusus untuk membuat alur pada lubang.
11. Pahat Ulir Dalam
Pahat bubut ulir dalam digunakan khusus untuk membuat ulir dalam pada lubang.
Pelajari juga Bagian-Bagian Mesin Bubut
10 Jenis Pahat Bubut Menurut Materialnya
1. Pahat Bubut Baja Karbon Tinggi
Digunakan sebagai alat potong untuk pengerjaan baja lunak dan kuningan. Biasanya digunakan sebagai pahat bubut.
Bahan ini akan kehilangan kekerasannya pada suhu 250°C. Memiliki kekerasan kira-kira Rc = 65. Memiliki kecepatan potong 5 m/menit.
2. Pahat Bubut HSS (High Speed Steel)/ Baja kecepatan tinggi
Material ini biasanya digunakan pada pahat bubut, mata bor, pisau frais, reamer, dan lain-lain. Kehilangan kekerasannya pada suhu 600°C.
Kadang-kadang tungsten pada material ini digantikan dengan molybdenum. Karena HSS dengan bahan molybdenum lebih murah dibandingkan HSS dengan bahan tungsten.
HSS dengan bahan molybdenum memiliki ketangguhan yang lebih tinggi dibandingkan HSS dengan bahan tungsten. Namun memiliki ketahanan air yang lebih rendah.
3. Pahat Bubut Baja paduan non ferro (Non – ferrous cast alloys)
Material ini memiliki ciri khas tidak bisa dipanaskan. Digunakan untuk membuat suatu cetakan atau dies. Kehilangan kekerasannya pada suhu 800°C.
Dibandingkan dengan HSS, material ini memiliki usia pakai yang lebih lama dan dapat digunakan untuk kecepatan potong yang lebih tinggi.
Namun memiliki ketegangan yang lemah, sehingga mudah pecah apalagi ketika menerima beban kejut.
4) Pahat Bubut Widya / Karbida (cemented carbides)
Material yang diproduksi dengan teknik metalurgi dengan pemanasan pada suhu 1000°C. Memiliki kecepatan potong 6 sampai 8 kali kecepatan potong HSS.
Dapat bertahan hingga suhu 1000°C. Memiliki kekuatan tekan yang tinggi namun memiliki kekuatan tarik yang rendah.
Material ini sangat kaku dan memiliki modulusitas yang tinggi. Memiliki ketahanan aus yang tinggi dan memiliki koefisien termal yang rendah. Memiliki konduktivitas termal yang tinggi.
Kelebihan karbida adalah memiliki kapasitas produktivitas yang tinggi. Dapat menghasilkan permukaan benda kerja dengan kualitas yang baik.
Dapat juga digunakan untuk pengerjaan baja yang telah dikeraskan. Sehingga menghemat biaya produksi.
5. Pahat Bubut Keramik dan sintered oxsides
Material yang digunakan untuk alat potong berkecepatan tinggi sekitar 500 m/menit. Cocok digunakan untuk pemotongan yang terus menerus.
Dapat bertahan hingga suhu 1200°C. Memiliki ketahanan abrasi yang tinggi. Umumnya digunakan untuk pengerjaan bahan plastik.
6. Pahat Bubut Cermet
Cermet merupakan kombinasi antara keramik dan logam melalui proses metalurgi. Keramik pada material ini berfungsi meningkatkan refraktifitas.
Sedangkan logam pada material ini berfungsi untuk memberikan ketangguhan yang tinggi dan ketahanan panas.
Biasanya menggunakan persentase 90% keramik dan 10% logam. Semakin tinggi persentase logam maka akan meningkatkan ketahanan kerapuhan dan mengurangi ketahanan aus.
7. Pahat Bubut Diamond / Intan / Berlian
Material ini memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi, ekspansi termal yang rendah. Juga memiliki konduktivitas termal yang tinggi dan koefisien gesek yang rendah.
Alat potong dengan material berlian dapat digunakan untuk kecepatan 1500 sampai 2000 m/menit. Dapat bertahan hingga suhu diatas 1500°C.
Pelajari juga tentang Pisau Frais
8. Pahat Bubut Cubic Boron Nitride (CBN)
Umumnya dikenal dengan nama Borozone. Terbentuk dari atom nitrogen dan boron melalui proses metalurgi daya. Biasanya digunakan sebagai pengganti alat potong dengan material berlian.
Material ini juga digunakan sebagai roda gerinda untuk mengasah alat potong HSS. Karena dapat memberikan permukaan finishing yang sangat baik.
9. Pahat Bubut UCON
UCON merupakan material yang dikembangkan oleh Union Carbide di AS. Material ini terdiri dari 50% Columbium, 30% Titanium, dan 20% Tungsten.
Merupakan paduan logam tahan api yang memiliki permukaan luar yang keras dan inti yang lunak. Material ini jarang digunakan karena harganya yang mahal.
10. Pahat Bubut Sialon (Si-Al-O-N)
Sialon dibuat melalui proses metalurgi serbuk. Dengan mencampurkan serbuk Silicon, Nitrogen, Aluminium, dan Oxygen dengan cara dipanaskan sampai suhu 1800°C.
Material ini memiliki kekerasan yang lebih tinggi daripada keramik dan dapat digunakan untuk pemotongan terputus. Memiliki kecepatan potong 2 sampai 3 kali lipat dari keramik.
Rekomendasi Pahat Bubut
1. Paket pahat bubut 7 buah holder beserta insertnya
Terdiri dari 7 jenis pahat bubut. Mulai dari pahat rata kanan, rata kiri, ulir luar dan dalam, alur luar dan dalam, dan pahat chamfer. Sudah cukup lengkap.
2. Pahat Bubut HSS
Pahat bubut ini berbentuk balok. Sehingga anda perlu membentuknya sendiri sesuai kebutuhan menggunakan gerinda.
3. Mata Pahat Bubut Insert
Mata pahat bubut ini harus dipasang pada holder yang sesuai. Sehingga jika anda sudah memiliki holdernya, anda bisa membeli mata pahat yang satu ini.
4. Mata Pahat Cermented Carbide (Karbida)
Untuk menggunakan mata pahat ini, anda harus memasangnya pada besi yang cukup panjang. Anda bisa mengelasnya dengan besi tersebut dengan las kuningan untuk menghubungkannya.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai macam pahat mesin bubut dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Muhammad Reza Furqoni atau biasa disapa Reza adalah founder dan CEO di teknikece.com Sebelum mendirikan teknikece.com, ia dikenal sebagai seorang mahasiswa dan aktif menulis artikel terkait perkembangan dunia teknologi.