Bagian utama alat ukur merupakan bagian penting untuk setiap alat ukur. Setiap alat ukur memiliki bagian utama yang setiap bagiannya memiliki perannya masing-masing.
Jika salah satu bagian utama tidak ada, maka alat ukur tersebut tidak termasuk dalam kategori alat ukur yang baik. Tentu saja alat ukur ini tidak dapat digunakan.
Suatu hal atau benda memiliki ukuran atau besaran dan satuan yang berbeda-beda. Maka dari itu disini peran alat ukur sangat dibutuhkan. Agar semuanya pas atau sesuai kebutuhan, tidak kekurangan atau kelebihan.
Sebelum memakai alat ukur sebaiknya kita mengenal dulu bagian-bagian yang ada pada alat ukur. Karena jika kita tidak mengenal alat ukur tentu saja kita tidak bisa menggunakan alat ukur dengan baik dan juga merawatnya.
Mari kita bahas apa saja bagian utama dari alat ukur.
Daftar Isi
3 Bagian Utama Alat Ukur dan Fungsinya
1. Sensor atau peraba
bagian yang menghubungkan alat ukur dengan bagian benda yang diukur. Pada bagian ini bertugas untuk merasakan adanya sinyal yang harus diukur atau berhubungan langsung dengan bagian benda yang diukur. Sensor atau peraba ada 2 jenis yaitu
Sensor kontak
yaitu sensor yang mengenai benda kerja secara langsung. Sensor ini biasanya digunakan pada prinsip alat ukur mekanis dan elektrik.
Contohnya rahang atas jangka sorong, rahang bawah jangka sorong, ekor jangka sorong, kedua ujung dari mikrometer, ujung dari dial indicator, dan lain-lain.
Sensor non kontak
yaitu sensor yang tidak mengenai benda serja secara langsung. Biasanya digunakan pada prinsip alat ukur optik dan pneumatik. Contohnya infrared thermometer non kontak.
2. Pengubah
Jika sensor digunakan untuk menyentuh benda yang diukur, maka bagian pengubah ini digunakan untuk meneruskan bagian dari sensor. Bagian yang berfungsi untuk mengubah atau mengolah isyarat sebelum diteruskan ke bagian lain dari alat ukur.
Tanpa bagian ini, seorang pengukur tidak bisa mendapatkan informasi apapun dari pengukuran yang dilakukan. Prinsip kerja dari alat ukur tergantung dari pengubahnya, yang dapat dibedakan menjadi beberapa prinsip kerja, yaitu :
- sistem mekanik
- sistem elektrik
- sistem optik
- sistem pneumatik
- sistem gabungan diantara tersebut diatas, diantaranya:
- sistem optomekanik
- sistem optoelektronik
- sistem mekatronik dst
3. Penunjuk atau pencatat
Secara umum petunjuk atau pencatat ini dibagi menjadi dua yaitu petunjuk yang memiliki skala dan petunjuk yang berangka (digital). Bagian alat ukur yang menayangkan data atau hasil pengukuran yang berupa garis-garis skala atau jarum yang bergerak melingkar dengan menunjuk skala ukur yang melingkar pula.
Pada beberapa alat ukur, di bagian ini dilengkapi dengan recorder dan kontroler. Recorder berguna untuk mencatat data ukur dalam bentuk numerik maupun grafik.
Sedangkan kontroler digunakan untuk mengendalikan besarnya nilai objek yang diukur sesuai dengan nilai ukur yang dikehendaki. Namun tidak semua alat ukur memiliki rekorder maupun kontroler.
Untuk alat ukur modern yang sudah dilengkapi pembacaan digital, dilengkapi juga dengan pengolah data secara statistik atau statistic process control (SPC). Pengolah data ini sangat berguna, khususnya untuk yang bekerja di bagian inspection atau pengendalian mutu produk yang dibuat secara massal.
Setiap dimensi diukur beberapa kali. Kemudian data tersebut diolah sehingga operator pengukuran memiliki banyak data seperti harga rata-rata simpangan baku dan parameter statistik lainnya. Dari data yang diperoleh juga dapat dibuat diagram atau histogram sehingga lebih banyak informasi yang bisa didapatkan.
Contoh bagian utama alat ukur yang ada pada jangka sorong
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai bagian-bagian utama alat ukur dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share informasi ini dengan teman-teman yang lain.
Muhammad Reza Furqoni atau biasa disapa Reza adalah founder dan CEO di teknikece.com Sebelum mendirikan teknikece.com, ia dikenal sebagai seorang mahasiswa dan aktif menulis artikel terkait perkembangan dunia teknologi.