Dalam penggunaan alat ukur, kalibrasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting. Seberapa penting kah kalibrasi itu? simak pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Kalibrasi
Kalibrasi adalah langkah pemeriksaan dan pengaturan akurasi atau ketepatan dari suatu alat ukur. Dengan cara membandingkannya dengan standar atau tolak ukur yang sudah ditetapkan secara baku.
Pemeriksaan ini diperlukan agar hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya. Apabila hasil pengukuran tidak konsisten akan berdampak langsung terhadap kualitas produk. Sehingga dapat mengakibatkan buruknya pandangan perusahaan Anda di mata konsumen.
Fungsi Kalibrasi
Secara umum, kegiatan kalibrasi memiliki 3 tujuan, yaitu :
- Menjaga kondisi alat ataupun hasil pengukuran dan produksi yang akurat dan terstandar. Baik standar nasional ataupun internasional dengan melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
- Menentukan penyimpangan (deviasi) dari nilai ketetapan yang ditunjukan suatu alat ukur.
- Menjamin hasil pengukuran dapat tetap terstandar baik standar nasional maupun standar internasional.
Jenis kalibrasi di Indonesia
1. Kalibrasi Teknis
Adalah proses pemeriksaan peralatan ukur yang dilakukan laboratorium terakreditasi KAN (diakui secara nasional) dan tidak berkaitan langsung dengan dunia perdagangan.
2. Kalibrasi Legal
Adalah proses pemeriksaan peralatan ukur yang dilakukan oleh Direktorat Metrologi-Deperindag untuk keperluan perdagangan.
Manfaat Kalibrasi
Pengkalibrasian sendiri memiliki beberapa manfaat yang dihasilkan yaitu sebagai berikut:
- Menjaga kepresisian alat ukur dan hasilnya agar tetap sesuai dengan spefikasinya.
- Untuk mengetahui jika ada penyimpangan/deviasi yang terjadi.
- Mendukung kualitas terciptanya produk yang akurat.
Waktu Pelaksanaan Kalibrasi
Jika ingin melakukan kalibrasi kamu perlu memerlukan waktu yang tepat. Tentunya agar efektif dalam melakukannya. Lalu kapan saja waktu yang tepat itu? baiklah berikut ini waktu dimana kamu harus melakukan kalibrasi:
1. Pada saat perangkat masih baru
“Kenapa barang baru perlu dikalibrasi? Padahal kan ini dari pabrik.” Mungkin itu yang ada dipikiran anda ketika baru mengetahui bahwa alat ukur baru itu perlu dikalibrasi.
Barangnya memang baru, tapi tidak menutup kemungkinan barang itu memiliki cacat. Bisa saja sebelum sampai ke tangan kita, alat ukur tersebut sudah mengalami benturan atau semacamnya yang mengakibatkan penyimpangan ukuran.
2. Dalam jangka waktu tertentu secara rutin
Untuk memelihara alat ukur agar selalu presisi, kegiatan kalibrasi juga harus dilakukan secara rutin. Misalnya sebulan sekali, tiga bulan sekali atau bahkan satu tahun sekali.
3. Setelah mencapai standar waktu penggunaan
Alat ukur yang sudah dipakai berkali-kali mungkin saja mengalami sedikit pergeseran atau penyimpangan ukuran. Misalnya sudah menempuh 1000 jam kerja. Maka dari itu perlu dikalibrasi kembali.
4. Saat terjadi benturan atau tumbukan pada alat tersebut
Bila anda menjatuhkan alat ukur atau tidak sengaja membenturkannya, anda wajib melakukan kalibrasi. Benturan akan menyebabkan deformasi atau perubahan bentuk dari komponen alat ukur. Sehingga menyebabkan penyimpangan ukuran.
5. Ketika hasil pengukuran dipertanyakan keakuratannya
Bila anda ragu dengan hasil pengukuran benda kerja yang telah anda lakukan. Anda tidak perlu mengukur benda kerja tersebut dengan alat ukur yang lain.
Anda cukup mengkalibrasikan alat ukur yang telah anda gunakan. Sehingga anda yakin bahwa hasil pengukuran yang anda dapatkan benar-benar akurat.
Hal yang harus diperhatikan saat akan melakukan kalibrasi
1. Gunakan standar yang dapat mengacu pada Standar Nasional maupun Internasional yang sudah ditetapkan sebelumnya melalui uji verifikasi. Kalibrasi yang dilakukan dapat dikatakan berhasil, dengan mengacu pada standar yang ada.
2. Metode yang digunakan dalam melakukan pemeriksaaan. Pemilihan metode pemeriksaan sangatlah penting. Beda alat ukur, bisa beda juga metode pemeriksaannya.
3. Teknisi yang melakukan pemeriksaan. Dalam pelaksanaan kalibrasi, orang yang melakukan tidak boleh sembarangan. Pastikan orang tersebut memiliki sertifikasi dalam bidang kalibrasi.
4. Kondisi ruang tempat dilakukannya pengkalibrasian. Suhu ruangan tekanan udara kelembaban dan faktor lainnya harus diperhatikan. Karena bisa saja alat ukur itu memuai akibat suhu ruangan yang tinggi.
5. Kondisi alat ukur yang akan dikalibrasi. Jika alat ukur sudah tidak layak untuk dipakai, misalnya ada bagian yang bengkok atau patah, sebaiknya buang saja. Ganti dengan alat ukur yang baru. Anda tidak perlu mengkalibrasi alat ukur yang sudah tidak layak pakai.
Hasil proses kalibrasi
Dari proses kalibrasi yang telah anda lakukan, anda akan mendapatkan beberapa hal penting antara lain :
1. Nilai objek ukur. Ketika anda menggunakan alat ukur yang sudah dikalibrasi, anda bisa mengukur benda kerja dan mendapatkan hasil ukuran yang akurat.
2. Nilai dari penyimpangan yang terjadi. Anda bisa membandingkan sendiri hasil pengukuran benda kerja sebelum dan sesudah melakukan kalibrasi alat ukur. Nantinya anda akan mendapatkan perbedaan ukuran atau penyimpangan ukuran yang terjadi.
3. Nilai ketidakpastian pengukuran yaitu besarnya kemungkinan kesalahan yang terjadi saat pengukuran. Anda dapat menganalisa potensi kesalahan dari alat ukur yang anda gunakan.
4. Sifat metrologi lain saat pengetesan. Anda juga dapat menemukan sifat metrologi lain dalam proses pengkalibrasian.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai kalibrasi dan manfaatnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Muhammad Reza Furqoni atau biasa disapa Reza adalah founder dan CEO di teknikece.com Sebelum mendirikan teknikece.com, ia dikenal sebagai seorang mahasiswa dan aktif menulis artikel terkait perkembangan dunia teknologi.