Bagi kamu yang sedang mempelajari tentang kelistrikan, kamu wajib mengetahui jenis-jenis inverter dan masing-masing fungsinya. Inverter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah arus DC menjadi AC.
Ada beberapa jenis inverter yang dapat dipilih. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
1. Solar Inverter
Solar inverter biasanya digunakan untuk mengkonversi tegangan DC dari solar panel ataupun aki menjadi arus listrik bolak – balik (AC).
Solar inverter kini telah dilengkapi battery charger yang bisa digunakan untuk menambah daya baterai setelah digunakan.
2. UPS (Interruptible Power Supply)
UPS adalah gabungan dari rectifier dan inverter. Jika inverter berfungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak – balik (AC), sedangkan rectifier sebaliknya.
Artinya, rectifier berfungsi untuk mengisi tegangan listrik ke baterai sedangkan inverter mengembalikannya ke arus PLN.
Sedangkan stabilizer sendiri fungsinya untuk menstabilkan tegangan pada rectifier yang membuat baterai dapat terisi pada tegangan yang optimal.
3. VSD (Variable Speed Drive)
VSD hampir sama layaknya UPS, yakni sama – sama gabungan dari inverter dan rectifier. Tetapi jika UPS dilengkapi dengan baterai, VSD tidak dilengkapi dengan baterai.
Tujuan mengkonversi tegangan listriknya adalah untuk menjalankan atau melakukan digitizing dari gelombang tegangan DC agar frekuensinya dapat diatur.
Setelah tegangan DC disesuaikan frekuensinya kemudian dikonversikan kembali menjadi tegangan AC. Fungsi ini biasanya digunakan pada perangkat listrik yang mempunyai jenis induksi layaknya motor listrik dan lain – lain.
4. Portable/Car Inverter
Berkat tegangan arus AC, kini pada mobil kita dapat mengisi daya baterai handphone, laptop, dan sebagainya. Car inverter ini umumnya memiliki daya yang kecil dan tidak lebih dari 200W.
Mengingat satu dayanya diambil dari aki mobil yang jika dayanya diambil bersamaan dengan daya yang diambil untuk kebutuhan operasional mobil, maka aki mobil akan cepat rusak.
5. Inverter Square Wave
Inverter square wave ini adalah salah satu jenis inverter pelopor dalam sejarah perkembangan inverter. Jenis inverter ini menghasilkan arus konten yang stabil.
Akan tetapi, inverter jenis ini tidak sesuai jika digunakan untuk beberapa jenis mesin, misalnya motor atau transformer.
6. Inverter Modified Sine Wave
Arus yang dihasilkan inverter modified sine wave ini hampir sama dengan inverter square wave. Bedanya yaitu inverter modified sine wave ini menghasilkan arus yang akan menghilang (nolvoltasi) beberapa saat sebelum menjadi arus negatif dan positif.
Jenis inverter ini sangat cocok untuk digunakan pada berbagai jenis perangkat elektronik serta sangat sederhana dan ekonomis.
7. Inverter Pure Sine Wave
Inverter ini menghasilkan gelombang sinus yang nyaris sempurna. Tetapi, desainnya lebih rumit daripada inverter jenis lain, sehingga membuat biaya pemasangan yang diperlukan menjadi lebih besar.
8. Inverter Multilevel
Inverter multilevel fungsinya ialah untuk mempersatukan tegangan dari berbagai tingkat arus langsung sebagai inputnya serta jumlah tegangan yang bisa diatur sesuai keperluan/keinginan.
Keuntungan dari penggunaan inverter ini ialah menurunnya nilai daya alat elektronik yang dipakai sehingga menjadi lebih hemat dan ekonomis.
9. Inverter Stand-alone
Inverter stand-alone ini biasanya dipakai untuk mengonversi arus langsung dari sumber energi, layaknya pada instalasi panel surya dan kincir angin yang biasa dipakai untuk memenuhi daya listrik di rumah- rumah ataupun industri kecil.
Demikianlah pembahasan tentang macam-macam inverter dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Muhammad Reza Furqoni atau biasa disapa Reza adalah founder dan CEO di teknikece.com Sebelum mendirikan teknikece.com, ia dikenal sebagai seorang mahasiswa dan aktif menulis artikel terkait perkembangan dunia teknologi.
Luar biasa, nambah pengetahuan yg bermanfaat