Jenis Dinding Berdasarkan Bahan Penyusunnya

Dinding merupakan bagian bangunan yang memiliki peranan penting bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding berfungsi membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun penampilan artistik suatu bangunan.

Jenis dinding menurut bahan yang digunakan

Dinding bata kapur

Dinding bata kapur banyak digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat, dan pagar pembatas tanah. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah liat dan kapur gunung. ada 3 macam campuran bata kapur, yaitu :

1. Tanah liat + kapur bubuk + tanah kapur + semen
2. Tras + kapur
3. Tanah liat + kapur bubuk + pasir + pc

Harga batu kapur terbilang cukup murah. Waktu pemasangannya juga cepat dan membutuhkan sedikit pemakaian adukan semen pasir.

Bila telah terpasang, diplester serta diaci, dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini membutuhkan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.

Dinding bata hebel atau celcon

Bata hebel atau celcon merupakan bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Penjualan bata jenis ini tidak di retail pada setiap agen atau toko material.

Pembelian bata hebel biasanya harus dengan memesan terlebih dahulu. Bahannya terbuat dari pasir silika. Bata jenis ini harganya lebih mahal kurang lebih 16,5% dari harga dinding bata merah untuk setiap 1 m persegi.

Dinding jenis ini sering digunakan pada rumah-rumah mewah, hotel, apartemen, monumen, dan bangunan mewah lainnya. Pastinya dinding ini dipilih karena kelebihannya.

Kelebihan yang dimiliki dinding hebel, antara lain :

1. Cepatnya proses pemasangan
2. Mudah dalam pemotongan karena bisa dipotong dengan gergaji
3. Bahannya tahan air dan api
4. Kedap suara
5. Dinding jenis ini bisa tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata. Namun ketebalan kusen yang akan dipasang harus disesuaikan.
6. Dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang tebuang

Jarak pemasangan kolom penguat sama seperti yang disyaratkan pada bata merah. Pemesanan dilakukan dalam ukuran 1 m kubik.

Untuk 1 m kubik bata jenis ini dapat digunakan untuk pasangan dinding seluas 11,5 m persegi. Namun tergantung juga pada ketebalan dinding, bisa saja kurang dari 11,5 m persegi bila ketebalannya lebih besar.

Dinding Partisi

Sesuai dengan namanya, dinding partisi memang dibuat khusus untuk sekat antar ruang. Maka dari itu, dinding ini memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibandingkan konstruksi dinding lain.

Bahan partisi termasuk bagus dan murah. Namun dinding ini tidak cocok untuk dinding luar (eksterior). Karena kurang menjamin faktor keamanan dari gangguan luar.

Dinding ini juga tidak dirancang untuk memikul beban berat. Dinding jenis ini banyak digunakan sebagai bahan penyekat ruangan, terutama di perkantoran.

Umumnya terbuat dari lembaran multiplek atau papan gypsum dengan ketebalan 9 sampai 12 mm. Bahan lain yang cocok untuk partisi adalah papan semen fiber glass. Bahan tersebut terbuat dari campuran semen dan fiber glass yang sangat kuat.

Dinding partisi yang memakai bahan multiplek bisa dibilang kurang aman. Karena mudah terbakar dan mudah mengelupas ketika terkena air. Umumnya pemakaian partisi selalu dibuat dua lapis untuk luar dan dalam. Bila dana terbatas, anda bisa gunakan bahan partisi ini sebagai pembatas ruangan. Jenis bahan disesuaikan dengan selera dan biaya yang ada.

Dinding Batako

Batako merupakan batu buatan yang dalam pembuatannya tidak dibakar. Terbuat dari tras dan kapur, juga sedikit semen portland. Dalam beberapa segi, pemakaian batako bisa dibilang lebih hemat.

Misalnya untuk per meter persegi luas tembok, jumlah batu yang dibutuhkan lebih sedikit. Sehingga secara kuantitatif terdapat penghematan. Dalam pemakaian adukan terdapat penghematan sampai 75%.

Berat temboknya berkurang 50%, dengan demikian pondasinya bisa berkurang. Namun harganya lebih mahal dibanding bata kapur. Bentuk batako memiliki berbagai macam bentuk.

Sehingga memungkinkan membuat variasi yang cukup. Jika kualitas batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batako dapat dibuat dengan mudah dengan  alat atau mesin sederhana dan tidak perlu dibakar.

Pada pemakaian batako, perhatikan hal-hal berikut :

1. Simpan batako dalam keadaan yang cukup kering
2. Penyusunan batako sebelum dipakai cukup setinggi 5 lapis. Untuk keamanan dan memudahkan pengambilan.
3. Pada pemasangan batako tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak boleh direndam air.
4. Gunakan palu dan tatah untuk keperluan pemotongan. Dengan cara membuat goresan pada batu yang akan dipatahkan.

Pada prinsipnya, sistem pemasangan batako menggunakan aturan pemasangan batu bata. Pada sudut bangunan diberi papan mistar untuk menentukan tinggi lapisan masing-masing. Sehingga pada setiap pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus.

Pemasangan batu batako terakhir selalu berada di tengah-tengah. Untuk memperkuat dinding batako, digunakan juga rangka pengaku. Rangka pengaku terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang-lubang batu batako.

Kolom beton ini selalu dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding bangunan. Jika dinding bersilangan dan salah satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak berlubang, maka menggunakan angker besi beton.

Dinding Batu Bata

Dinding batu bata merupakan dinding yang umumnya digunakan dalam berbagai pembangunan gedung. Baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang berukuran besar.

Maka dari itu pemasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding. Batu bata merah dibuat menggunakan bahan-bahan dasar :

1. Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50% sampai 70%.
2. Sekam padi. Berfungsi untuk membuat rongga-rongga pada dinding bata.
3. Kotoran binatang. Berfungsi untuk melunakkan tanah dan membantu proses pembakaran dengan memberikan panas yang lebih tinggi di dalam batu bata.
4. Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah.

Ciri-ciri bata merah yang baik:

1. Memiliki permukaan yang kasar
2. Warnanya merah seragam atau merata
3. Jika dipukul bunyinya nyaring
4. Tidak mudah hancur atau patah

Tingkatan batu bata merah

1. Bata merah tingkat 1. Dengan kekuatan tekan rata-rata lebih dari 100 kg/cm kubik dengan ukuran yang sama tanpa penyimpangan.
2. Bata merah tingkat 2. Dengan kekuatan tekan rata-rata antara dari 100 kg/cm kubik sampai 80 kg/cm kubik dengan ukuran yang menyimpang 10%.
3. Bata merah tingkat 3. Dengan kekuatan tekan rata-rata antara dari 60 kg/cm kubik sampai 80 kg/cm kubik dengan ukuran yang menyimpang 20%.