Dalam dunia otomatif ada berbagai jenis bearing. Bearing merupakan salah satu komponen penting dalam suatu konstruksi mesin baik itu yang otomotif maupun yang non otomotif. Orang bengkel mungkin lebih mengenalnya dengan istilah laher.
Contoh yang paling sederhana adalah yang dipasang pada roda sepeda motor atau mobil. Ada banyak sekali jenis-jenis bearing. Karena setiap komponen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam pembahasan kali ini kita jadikan beberapa klasifikasi, yaitu
Daftar Isi
12 Jenis Bearing dan Fungsinya
1. Plain bearing
Plain bearing merupakan jenis bearing yang memiliki permukaan rata pada bidang geseknya. Umumnya terbuat dari beberapa campuran tembaga dan kuningan yang pada bagian permukaannya dilapisi dengan logam babet.
Contohnya adalah yang digunakan pada bagian dalam mesin seperti crankshaft dan connecting rod.
2. Bushing
Bushing merupakan jenis friction bearing yang memiliki bentuk melingkar seperti cincin. Bushing ini sebenarnya adalah sebuah bantalan yang digunakan sebagai tempat poros berputar.
Sama seperti plain bearing, bushing umumnya terbuat dari campuran tembaga dan kuningan yang dilapisi logam jenis babit. Contohnya adalah bushing untuk king pin yang ada pada knuckle as roda.
3. Radial Bearing
Radial bearing adalah jenis bearing yang cocok digunakan untuk menerima beban radial. Yaitu beban yang tegak lurus dengan poros yang dipasang pada bearing. Atau lebih tepatnya beban yang diterima sepanjang keliling lingkaran bearing.
Contohnya adalah bearing yang dipasang pada roda sepeda dan sepeda motor. Bearing-bearing yang termasuk dalam jenis ini adalah ball bearing dan roller bearing.
4. Thrust Bearing
Thrust bearing adalah bearing yang cocok digunakan untuk menerima beban dorongan (thrust). Yaitu beban yang berasal dari samping bearing.
Contohnya adalah bearing yang digunakan pada kursi dan meja putar. Bearing-bearing yang termasuk dalam kategori ini adalah ball thrust bearing dan roller thrust bearing.
Untuk membedakan antara radial bearing dan thrust bearing, anda bisa melihat posisi roller dan cage/separatornya.
5. Ball bearing
Ball bearing merupakan jenis bearing yang paling umum. Tak hanya digunakan untuk automotive equipment saja, bearing ini juga digunakan pada mesin dan alat-alat rumah tangga.
Bearing ini punya kinerja sederhana namun gerak putarnya efektif. Sehingga menjadi bearing yang paling banyak dipakai karena bisa menangani beban putar (radial load) maupun beban tekan dari samping (thrust load). Meski punya kemampuan bagus, tetapi usahakan untuk dipakai pada beban yang tidak terlalu berat.
6. Ball Thrust Bearing
Jenis bearing ini digunakan untuk kebutuhan khusus yang hanya dapat menerima beban yang ringan saja. Sebagai contoh pada meja makan atau kursi yang dapat diputar. Kedua benda tersebut menggunakan bearing ini agar dapat berputar.
7. Roller Bearing
Roller bearing adalah roller yang dapat menahan beban radial yang berat. Rollernya berbentuk silinder sehingga bagian yang bersinggungan antara inner dan outer race tidak hanya pada satu titik, namun satu garis.
Sehingga penyebaran bebannya berada di sepanjang garis tersebut yang memungkinkan bearing untuk menahan beban yang lebih besar dibandingkan ball bearing. Namun bearing ini tidak didesain untuk menangani beban dorong.
8. Roller Thrust Bearing
Bearing jenis ini memiliki desain yang mirip dengan roller bearing, hanya saja posisinya berbeda. Roller thrust bearing ini cocok untuk menahan beban yang lumayan berat.
Biasanya digunakan pada gear set kendaraan seperti gearbox atau transmisi yang membutuhan rotating shaft dan house rotating shaft.
9. Tapered Roller Bearing
Bearing ini biasa digunakan pada bagian poros roda mobil. Bearing jenis ini memiliki dua buah roller yang saling berseberangan alias dua arah yakni bagian luar dan bagian dalam.
Karena bentuk bearing yang mengerucut maka bearing ini mampu menahan gaya tekan beban dari kedua arah tadi baik dari arah luar ataupun dari arah dalam sekaligus.
10. Spherical Roller Bearing
Spherical roller bearing adalah jenis bearing yang terdiri dari dua baris roller yang berjalan pada dua jalur.
Dengan bentuk yang demikian, bearing ini dapat menerima beban yang berat. Baik itu beban radial maupun beban thrust. Anda bisa menemukan bearing ini pada hub mobil.
11. Needle Roller Bearing
Needle roller bearing adalah jenis bearing yang bentuk rolernya panjang namun diameternya kecil. Anda bisa menemukan bearing ini pada poros engkol. Pada bagian yang menghubungkan connecting rod dengan poros engkol.
12. Magnetic Bearing
Magnetic bearing adalah jenis bearing mengandalkan gaya magnet untuk pengoperasiannya. Bearing magnetik ini adalah jenis bearing yang paling modern. Kelebihannya adalah memiliki daya kerja / putaran yang sangat tinggi.
Bearing digunakan pada sistem tertentu seperti salah satunya pada perangkat fly wheel. Dengan memanfaatkan bearing model ini, roda gila / fly wheel ini bisa mengapung di tengah medan magnet.
Bahkan beberapa flywheel bisa berputar diatas 50.000 rpm dengan menggunakan magnetic bearing tanpa meleleh. Jika memakai bearing jenis lain (misal roller bearing) bisa dipastikan akan langsung meleleh ketika diputar pada kecepatan seperti ini.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai jenis-jenis bearing dan penggunaannya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share informasi ini dengan kawan-kawan yang lain.
Muhammad Reza Furqoni atau biasa disapa Reza adalah founder dan CEO di teknikece.com Sebelum mendirikan teknikece.com, ia dikenal sebagai seorang mahasiswa dan aktif menulis artikel terkait perkembangan dunia teknologi.