Teknik Dasar Mesin Bubut

Dalam menggunakan mesin bubut ada beberapa teknik dasar yang digunakan. Pembubutan yang serumit apapun pasti membutuhkan teknik dasar.

Maka dari itu untuk menjadi operator mesin bubut yang profesional, perlu adanya penguasaan teknik-teknik dasar membubut. Untuk mempelajari teknik bubut anda tidak harus mempelajarinya di sekolah teknik.

Anda bisa mengikuti kursus atau anda sering mampir ke bengkel yang memiliki mesin bubut. Perlu diingat, setiap teknik pembubutan membutuhkan jenis pahat yang berbeda-beda.

10 Teknik Dasar Mesin Bubut

1. Membubut muka atau membubut facing

membubut facing
shutterstock.com

Meratakan muka dari benda kerja. Bisa dengan cara memajukan pahat sampai ke titik senter, bisa juga dari titik senter dimundurkan ke arah operator.

2. Membubut lurus

membubut lurus
shutterstock.com

Arah pembubutan sejajar dengan sumbu utama. Untuk pembubutan luar, membubut lurus bertujuan untuk mengurangi diameter benda kerja. Sedangkan untuk pembubutan dalam, bertujuan untuk memperbesar diameter lubang benda kerja.

3. Membubut bertingkat

bubut bertingkat
shutterstock.com

Membubut dengan beberapa diameter yang berbeda. Karena benda kerja memiliki bagian yang berbeda dan memiliki ukuran diameter yang berbeda pula.

4. Membubut tirus

membubut tirus
shutterstock.com

Membubut memanjang dengan sudut tertentu dari diameter kecil menuju diameter yang lebih besar, atau dari diameter besar menuju diameter kecil.

5. Mengebor

mengebor
shutterstock.com

Pengeboran juga bisa dilakukan di mesin bubut. Perbedaannya pengeboran pada mesin bubut dengan mesin bor adalah bornya tidak berputar namun benda kerja yang berputar.

6. Membuat ulir

membubut ulir
shutterstock.com

Pembubutan yang membutuhkan kesabaran agar hasilnya bagus. Pembubutan ini harus menggunakan otomatis dalam pemakanan nya dan menggunakan putaran yang lambat.

Pengaturan otomatis untuk setiap jenis ulir sudah tersedia pada tabel yang menempel pada mesin.

7. Membubut alur

membubut alur
shutterstock.com

Membuat alur atau bisa disebut recessing, biasanya digunakan untuk membantu proses membuat ulir. Alur ini dijadikan pembatas seberapa panjang ulir yang akan dibuat dan untuk mengamankan pahat agar tidak patah.

Disarankan saat membubut alur, gerakan pemakanannya sedikit demi sedikit. Jadi gerakannya maju mundur agar pahat alur tidak terjepit dan patah.

8. Membubut eksentrik

bubut eksentrik
reddit.com

Membubut dengan beberapa sumbu atau senter. Dari bentuknya memiliki nilai seni yang keren banget. Siswa smk teknik biasanya tertarik saat proses ini. Caranya dengan menggeser titik senter benda kerja. Jika menggunakan cekam rahang 3, benda kerja ditambah pengganjal untuk menggeser titik senternya. Rumus untuk tebal pengganjalnya adalah

X= R-(r-e)

Keterangan X = Tebal pengganjal

R = Jari-jari dari lingkaran benda kerja

r  = Jari-jari dari lingkaran eksentrik

e = jarak dari R sampai ke r

Jika menggunakan cekam rahang empat, anda cukup menggeser 2 cekam yang berlawanan.

9. Membubut chamfer

chamfer
shutterstock.com

Pembubutan chamfer berfungsi untuk menghilangkan ketajaman dengan cara memberi sudut pada bagian yang tajam.

Selain untuk menghilangkan ketajaman, chamfer juga berfungsi sebagai titik awal pada ulir agar pasangan dari ulir lebih mudah disatukan. Arah pemakannya bisa maju atau ke kiri.

10. Mengkartel

mengkartel
shutterstock.com

Bisa juga disebut knurling. Proses ini bertujuan untuk mengasarkan permukaan benda kerja. Biasanya proses ini ada dalam pembuatan handle atau pegangan agar tidak licin dan mudah lepas.

Pada saat mengkartel, tinggi kartel harus benar-benar setinggi senter dan kartel nya juga harus seimbang agar hasil pengkartelan sempurna.

Tinggalkan komentar